Sepulang dari lingkungan belajar
Awan hitam segera berubah membanjiri lapangan
Tak ada pelepah pisang di sekitar
Hingga terpaksa menahan rintik hujan membanjiri tubuh ini
Tidak ada yang mau dikejar
Namun terlihat buru-buru
Teman-teman memanggil menyatakan menunggu hujan reda
Membalas dengan kata iya
Namun hati menolak seakan ada yang mau di buru
Sejenak terfikir olehku, Sepenting apa aku menahankan hujan ini
Selama berfikir, ternyata aku sudah jauh dari parkiran
Hujan semakin deras menerpa wajahku
Secara spontanitas aku menghentikan perjalanan
Berdiri di bawah lampu pijar
Dengan waktu yang cukup lama
Tak sadar aku melamun lebih dari sepuluh menit
Tersadar
Ketika seoarang wanita muda memanggilku
Dengan suara yang sepertinya aku kenal
Sambil menoleh kebelakang berusaha mengingat-ingat
Aku tengah bingung ketika tak terlihat seorangpun di sana
Aku kembali menghadap jalan raya yang di ramaikan oleh kemacetan
Suara itu muncul lagi
Suara itu jelas memanggilku
Sebab meneriakkan namaku dengan sedikit lebih keras dari sebelumnya
Kembali Menoleh sembari berharap
Suara itu adalah sosok wanita muda yang aku kenal sebelumnya
Tenyata tidak jauh dari lampu pijar
Terlihat seorang wanita tengah melambaikan tangannya
Ternyata bukan orang yang barusan aku bayangkan
Aku kembali melambaikan tanganku
Sebagai tanda aku membalas keramahannya
Wanita cantik itu mengajakku untuk duduk
Namun tak ada alasan yang membuatku menolak
Sebab hujan tamak deras dan tak berhenti
Sejenak kami berjabat tangan
Di hayalanku dia adalah wanita yang aku bayangkan barusan
Syukurnya cepat tersadar bahwa dia wanita yang berbeda dengan hayalanku
Bukan kecewa namun tidak sesuai dengan yang ada di fikiran
Bukan berharap namun seakan tidak terima dengan yang terjadi
Bukan ilusi namun tak sadar hari ini bukanlah mimpi