Mengapa Keadaan Yang Menentukan - Pena Literasi Dinamis

Pena Literasi Dinamis(PLD) Adalah Wadah untuk menuliskan seluruh isi pemikiran kaum muda di Indonesia.

Breaking

Wednesday, August 29, 2018

Mengapa Keadaan Yang Menentukan


Waktu tidak mengejar
Tapi pikiran merasa di pukul oleh waktu
Dan pikiran memberikan balasan
Oleh waktu
Hingga pikiran berkelahi dengan waktu

Seketika pikiran tak mau dijajah oleh waktu
Hingga muncul dibenak
Bahwa jangan menyerah

Sudah berusaha untuk mengeluarkan ide
Sudah berusaha untuk tidak berhenti
Sudah berusaha untuk melawan kelelahan
Dan sudah berusaha untuk benar benar berusaha
Namun,
Huft ...

Bisikan muncul ke kelinga kanan
Bukan tidak ada ide yang muncul
Hanya saja karena idenya masih jauh
Hanya saja karena idenya akan datang terlambat
Seperti kamu yang rajin
Rajin terlambat di saat keadaan apapun

Huft ...
Menghela nafas serasa
Melontarkan sebagian beban
Padahal ketika pikiran kembali bekerja
Beban beberapa waktu lalu
Masih sama dengan yang sekarang

Lelah sudah memikirkannya
Hingga akhirnya hanya bisa ucapkan
" SELAMAT ATAS GELAR SARJANANYA"

Seketika aku kembali memikirkan
Mengapa aku hanya mengucapkan
Yang sudah biasa  orang orang ucapkan
Apakah aku harus mengatakan
Semoga ini semoga itu
Haa... ah ...
Bingung sendiri dengan diriku
Sebodoh inikah aku
Yang tak pintar berkata apa apa ?
Terkadang lelah sendiri
Ketika selalu melontarkan keluhan pada dunia

Rembulan malam menghampiri
Mungkin mentari sudah kelelahan
Namun tangan dan mata ini
Berusaha mengajak pensil
Untuk menari di atas kertas

Sembari berlaga mata dengan layar
Pensil tetap menari di atas kertas putih
Pensilnya begitu semangat
Sekalipun keringat sudah memandikan tubuhnya
Kertas begitu tulus
Sekalipun pensil menginjaknya dengan kasar
Sampai telapak  sepatunya berganti berkali kali

Namun, akan merasa benar ketika pensil dan kertas putih tidak keberatan
Namun, akan merasa adil ketika berkonteks pada pensil dan kertas
Namun, akan merasa bahagia ketika goresan itu berseni
Namun, akan merasa lebih dari cukup ketika goresan itu disenangi oleh orang lain


Huft ...
Menghela nafas begitu nikmat
Bila diiringi dengan keinginan yang terpenuhi
Dan begitu puas
Bila diiringi dengan seni buatan sendiri
Hari ini juga kembali aku katakan
"BERKARYALAH"
"BERKARYALAH"
"BERKARYALAH"

"SELAMAT ATAS GELAR WISUDANYA"

Pages